S
|
MENGUATKAN PENDIDIKAN MEMAJUKAN KEBUDAYAAN
o talking about pendidikan dan kebudayaan adalah satu kesatuan yang tak bisa
dipisahkan dalam kehidupan kita. Sebelum memasuki babak lebih dalam, apa itu
pendidikan dan bagaimana kebudayaan juga menjadi bagian dari itu semua. Dikutip
dari KBBI yang ada, pendidikan memiliki makna yaitu, proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan diri.
Pendidikan pula juga diibaratkan sebuah fondasi penting dalam pembuatan rumah.
Pendidikan juga menjadi barometer bagi sebuah bangsa maju atau tidaknya negara
tersebut. Mengupas dan menyelam problematika
dalam dunia pendidikan di Indonesia. Mulai dari permasalahan siswa, hingga
guru.
Kondisi sekolah Indonesia |
Sebetulnya pendidikan tidak hanya
bisa didapatkan di sekolah, tetapi di luarpun juga bisa. Sekolah hanya wadah
bagi para insan yang haus akan ilmu pengetahuan. Walau begitu, setiap WNI wajib
masuk sekolah karena merupakan hak mereka untuk mendapat pendidikan yang layak
serta berkualitas. Kembali ke topik pertama mengenai permasalahan pendidikan di
bumi pertiwi ini, berikut list problem of Indonesian education system yang
harus dientaskan baik pemerintah ataupun kita sebagai rakyat.
1.
Kualitas
guru dan distribusi guru
Ada
beragam kualitas guru. Banyak lulusan STKIP atau lembaga pengajaran yang
memiliki kualitas pengajaran yang bisa dikatakan masih dibawah rata-rata.
Universitas yang tidak diakui justru cenderung “menelorkan” lulusan yang
berkualitas rendah dan berdaya saing buruk.
Selain
itu bagai kebutuhan logistik, guru juga tidak mengalami pemerataan di berbagai
daerah. Guru lebih cenderung mengajar di kota yang membuat di daerah pedesaan
hingga pelosok negeri tidak memiliki guru. Kemudian dampak dari itu, guru yang
berkualitas rendah mengajar di pedesaan yang semakin memperparah keadaan
pendidikan di tempat tersebut dan menjadi daerah yang tertinggal.
2.
Kurikulum
Pemerintah
sangat dipengaruhi oleh persepsi negara lain yang menjadikan kualitas kurikulum
Indonesia tidak berarti. Pemerintah ingin mengejar negara lain seperti
Singapura bahkan Finlandia, negara dengan peringkat wahid dalam pendidikan.
Akan tetapi, kompetensi guru rendah, sehingga membuat siswa lebih banyak beban
dan lelah.
Salah
satu masalah yang umum yakni, plagiarisme. Tindakan yang sering dilakoni oleh
tiap siswa di masa sekarang. Yang mana dan entah dari mana mereka dapat
berpikiran mencari “jalan tikus” hanya copy dan paste dari
pekerjaan tugas teman. Hal inilah yang membuat hilangnya integritas.
3.
Korupsi
Mengutip
dari Quora.com, dengan 20% APBD masuk ke
sektor pendidikan,tetapi tidak ada efesiensi yang mana akan menjadi prioritas
dan fokus. Kemudian, ada beberapa korupsi proyek Indonesia membuat masa depan
pendidikan Indonesia semakin suram. Hingga pendidikan saja dijadikan lahan uang
(bisnis) yang mana seharusnya sebagai bagian tindakan mencerdaskan kehidupan
bangsa sesuai isi dari Pembukaan UUD’45.
Berdasarkan
permasalahan yang ada di atas dapat dihubungkan dengan kebudayaan. Kebudayaan
ialah hasil budi manusia, dalam hal berbagai bentuk dan manifestasi yang ada.
Kebudyaan terbentuk karena karya seorang manusia yang mencakup berbagai hal
yang salah satunya, penilaian mengenai lingkungan.
Pemerintah
dan unsur yang ada telah berpikir keras bagaimana pendidikan yang semakin maju,
tetapi kebudayaan dapat teriringi dengan balance. Sehingga terciptalah Pendidikan budaya dan
karakter bangsa yang memiliki benang merah antara keduanya.
Dengan
dikeluarkan sistem yang bisa dibilang “baru keluar dari toko” , memiliki
berbagai benefits atau keuntungan yang lebih baik. Pengembangan potensi
peserta didik dalam berperilaku baik. Perbaikan yang ada yakni, memperkuat
kiprah pendidikan nasional lebih bertanggung jawab dan berbudaya lokal
berwawasan global.
Budaya
sebagai suatu kebenaran dan tak terbantahkan bahwa tidak ada manusia yang
bersosialisasi atau bermasyarakat yang tidak didasari oelh nilai-nilai budaya
yang diakui oleh masyarakat itu sendiri. Nilai-nilai dari budaya sendiri juga
menjadi pemberi makna dalam tiap konsep. Posisi budaya yang demikianlah yang
menjadikan penting di tengah-tengah hiruk pikuk kehidupan masyarakat Indonesia.
Karya: Muhammad Najmi Hafiy
Disclaimer
Karya digunakkan dalam lomba Artikel Opini Kemdikbud. Dihimbau para visitor jangan mengcopy-paste laman ini.